Monday, February 26, 2007

Konser: Asiaccatura Goes To Indonesia

Waah, aku pengen banget nonton konser ini. Soalnya 12 orang yang konser adalah alumni dari Asian Youth Choir, music camp untuk chorus singer dari Asia. Pastinya kualitas individu sudah terjamin terpercaya, hehehe.
Konser mereka di Bandung diadain di Aula Unpar hari Jumat tanggal 23 Februari 2007. Tapi aku ada jadwal TPA (Tes Potensi Akademik) di Jakarta, hari Sabtu jam 7 ato 8 pagi. Tadinya aku pengen berangkat ke Jakarta Jumat sore biar ga terlambat ke tempat test di hari Sabtu dengan konsekuensi ga bisa nonton Asiaccatura. Untung ada info dari Neng Putri klo ada jadwal travel XTrans ke Jakarta jam 4 pagi.

Horeee.. Aku tetap bisa nonton konser Asiaccatura

Pas liat tiket & buku acaranya, wahh.. keren banget bahannya. Bahannya keras tapi teksturnya halus. Tampak mewah banget.

Lagu pertama mereka: Kirye by Jung-Sun Park. 12 penyanyi menyebar di antara penonton. Dan dengan hanya 12 orang, suara mereka memenuhi aula Unpar (ya iyalah. 12 orang tapi jago-jago :D). Mereka bawain Kirye-nya dengan bagus. Suasananya dapet. Walo aku ga terlalu suka suara Daniel (Bass dr Singapore) di lagu ini, karena mendem. Suaranya sih ringing, tapi bunyinya terlalu di dalam. Dia banyak nyanyi melodi di lagu Kirye dan kebetulan berdiri di dekatku :D
Later di lagu-lagu berikutnya, dia sempat ambil part solo lagi dan sounds better.

Lagu-lagu berikutnya dinyanyiin di atas panggung. Beberapa lagu seperti 'Agnus Dei' dan 'Come Away, Death' di-arrange sendiri sama Ivan Yohan. Mereka ga pake conductor yg berdiri di depan penyanyi seperti choir pada umumnya. Tapi terlihat Ivan yang megang fungsi untuk memberi cue-cue attack & release.
Untuk hal yang satu ini, salut untuk Ivan. Susah banget harus bagi konsentrasi untuk nyanyi bagiannya sendiri dan memberi cue untuk rekan-rekannya (Jadi ingat pengalaman pribadi pas bareng anak2 GII nyanyi lagu 'May The Peace Of The Lord Go with You'. And it didn't go well :P). Ada satu bagian yang terperhatikan olehku (lupa di lagu apa) dimana Ivan baru nyelesaiin nyanyi bagiannya dan segera memberi cue attack untuk para bass.
Salut juga untuk choir member lainnya, soalnya Ivan kan berdirinya di baris belakang. Jadi semua mesti bisa aware dengan segala cue tanpa nyata-nyata melototin Ivan, hehehe. Lagian dengan ga adanya conductor, mereka pasti mesti menguasai seluruh dinamika lagu & mood lagunya sendiri, soalnya kode-kode dari Ivan kan terbatas krn dia sambil megang map partitur.

Setelah intermission, sesi dua di kebanyakan diisi dengan folksongs. Jadinya lebih menarik untukku :D Yang bikin lebih menarik, lagu-lagunya banyak part solo dan tiap penyanyi gantian jadi solois. Aku paling suka lagu Brigg Fair dimana yang jadi soloisnya Budiardi Supasentana. Waktu nyanyi sih suaranya lagi agak serak(ato emang biasanya gitu? Tauk deh), tapi aku suka warna suaranya, dan lagunya sendiri emang bagus.

Di lagu Waltzing Matilda, yang jadi solois Ivan Yohan. Lagunya lucu, choirnya nyanyiin part spt alat-alat musik. Paling jelas itu Bang Fritz nyanyiin bunyi Banjo. Hehe, lucu kali bunyinya, toing toing gitu. Ivan nyanyiinnya juga bagus-bagus aja sih, tapi menurutku suaranya kurang kedengaran dibandingkan backsound alat musik yang dinyanyiin choir. Tanggapan penonton sih meriah sekali untuk lagu ini, tapi kayaknya karena emang lagunya lucu dibandingkan lagu-lagu lain :D

Lagu 'Sometimes I Feel Like A Motherless Child' kayak familiar. Tapi aku lupa pernah dengar dimana. Si Dana yang duduk di sampingku juga bilang gitu.

Tapi lagu paling keren sih 'Way Over in Beulah-lan' aransemen Joseph Jennings. Ending lagunya megah sekali. Suaranya Bang Fritz yang tebal itu ngambil nada yang tinggi dan sustain yang lama. Ahh, dari dulu aku emang penggemar suaranya Bang Fritz :x

Lagu terakhir sesi dua adalah 'Joshua Fought The Battle of Jericho' versi jazzy aransemen Jonathan Rathbone. Di lagu ini ada bagian Seiko Okuda ambil nada yang tinggiii banget (Sampe-sampe pas di gereja, Ita Unpad-yang suaranya sendiri dah keren banget- cerita ke aku klo dia terlibat pembicaraan dengan Ida Unpar-yang suaranya jg sama aja kerennya- klo mereka berniat menutup karir di dunia vokal dan buka usaha nasi goreng aja, gara-gara ada si Seiko, khekhekhe..)

Overall, tiap-tiap orang udah keren banget suaranya. Tapi sayang, mungkin karena susah ketemu dan waktu latihan bersamanya kurang, jadinya ga semua lagu tergarap dengan baik. Kayak lagu Agnus Dei-nya, aku ga tau itu lagu mo dibawa kayak gimana (Ato akunya yg ga ngerti ya? :-?). Tapi yang perlu diperhatikan juga, suara tiap golongan suaranya blend sekali. Seperti satu orang yang nyanyi di tiap golongan suara. Klo kata K'Rino, mungkin mereka sendiri emang dah memilih orang-orang yang suaranya mirip untuk jadi choir membernya. Yang paling terperhatikan olehku, di lagu Anima Christi, suara Tenor nya baguuus skali. Bright dan hangat. Hahaha, karena aku Tenor, jadinya lebih banyak merhatiin suara tenornya biar skalian blajar :P

Above all, congrats untuk Asiaccatura. Ditunggu program-program selanjutnya :D

Website mereka bisa dilihat di http://www.asiaccatura.com/

3 comments:

Unknown said...

Kalo ada acara ginian dipromosiin dulu lewat blog yaa.. Soalnya saya juga suka nonton konser gini :P

Hehe... 1 hari 3 post dan waktunya deketan lagi. Ngga kerja nih??

Credo said...

Khekhekhe..
Okay Dee. I'll keep that in mind.

Hahaha.. entry nya kan bisa di ketik di rumah :p

Budiardi Supasentana said...

Credo,...
Thanks For this Blog Saudaraku,...
Btw yg akhirnya tidak berkarir di dunia tarik suara dan membuka usaha nasi goreng adalah sy hehehehee, Thanks inspirasinya to Ita dan Ida...
BTW sy sudah lama baca blog ini tapi belom sempet komentar apa2 (bingung juga mau tulis apa...... hehehhee #Tersanjung)
BTW hari ini 30 Januari 2015 jam 1.26 AM... sy baru sempet ngetik koment nya,... o iya hari ini ada Kompetisi PS ITB,.. dan hari ini juga sy bertemu teman lama AYC dari Jepang 2000.. Masashi Kishimoto... ada yg mau belajar??? he's tenor also...
Salammm MAFIA.... :)