Kita latihan bareng di salah satu ruang kelas di Middle School No.8. Tim J-Inn naik taxi dengan biaya per taxi seharga 28-33 yuan dan bergabung dengan tim yang emang nginap di MSN8.
Info cuaca: HUJAN BADAI!! Pantesan sejak sampe Xiamen hujan melulu ga berenti2. Emang kadang hujan2 kecil aja. Tapi di prakiraan cuaca dari panitia, tertera klo akan ada typhoon selama 3-4 hari ke depan. Anginnya juga kenceng2 banget. Payung dari Indonesia ga berdaya deh.. Klo payungnya dibuka membelakangi arah angin, terbukalah payung itu dengan arah yang ngga semestinya. Alias kerangka payung berbalik arah, hwehehehe.. Klo dah gitu, pemilik payung harus segera balik badan supaya payungnya ga mengalami hal2 yang jauh lebih mengenaskan. Karena seringnya itu terjadi, payung2 anak2 belom sah jadi payung official WCG klo blom ngalamin nasib serupa
Hari ini juga ada UCP untuk kategori Folklore A Cappella di Grand Hall Of People. Pas coba nyari dimana itu GHoP di peta, malah ga nemu. Huh, dimana sih GHoP itu..?! Kemudian baru diketahui klo di peta ga tertera nama itu. Adanya malah nama dalam aksara Cinanya yaitu Renmin Huitang. Hehehe, pantesan ga nemu2. Malahan orang setempat yang ditanyain dimana GHoP itu juga ga tau.
UCP untuk kategori Mixed Youth Choir diadakan di Lianhua Theatre. Kedua tempat kompetisi itu lumayanlah. Tapi untuk masuk ke kedua venue itu, jangan coba2 ga bawa Name Tag peserta. Repot ngurusnya. Belom lagi klo mau masuk semua harta bawaan kita bakal diubek-ubek dan digeledah. Tapi ya sudahlah, klo emang untuk kebaikan bersama (baik banget kan gw. *narsis mode: ON* ).
Mestinya di Sabtu malam ini ada Opening Ceremony, tapi berhubung besok mau mulai babak penyisihan, yang nyanyi (alias yang Youth) diminta untuk pulang ke penginapan masing2 dan istirahat. Para Rayouth (hehehe) yang bakal menghadiri Opening Ceremony itu. Eh, sblomnya disuruh dinner dulu. Info yang beredar sih, rombongan MSN8 akan makan di luar, yaitu di WTC (sebuah mall). Demikian juga para Rayouth sblom ke tempat Opening Ceremony. Jadi rombongan youth J-Inn mulai bergerak menuju WTC dengan berbekal peta dipimpin oleh Jimbong(Pak Jim, Om Bong, Jembi, Official Photografer, you name it.. ).
Perjalanannya lumayan ga sukses, karena mesti merayap di antara derai hujan dan tiupan kencang sang bayu (walaah..). Merambat pelan2, dengan payung yang mesti dijaga-jaga kondisinya biar ga makin parah. Nungguin bus di halte (bus nomor berapa ya..), tapi penuh banget.. Nunggu lagi..Dan sayangnya halte yang kami pake ga beratap. Hujannya jadi asyik2 aja ngebasahin kami. Akhirnya si bus nongol juga. Sebentar di perjalanan, akhirnya diserukan, "yaaak.. kita turun di sini." Dari halte, masih jalan sebentar ke arah WTC.
Begitu gedung WTC terlihat, dan hujan agak reda, si Bos Jimbong segera berinisiatif mengambil kamera dan mengabadikan keberhasilan mencapai WTC Horree! (norak ga sih? )
Masuk WTC dengan cueknya, dalam kondisi kayak bebek abis main ujan. Rame juga di dalam krn terkurung hujan. Naik ke food courtnya dan ramee bangeeet. Akhirnya kirim utusan untuk beli bungkus (Jimbong dan Nael, yang agak bisa berbahasa setempat). Sisanya nongkrong di depan counter Bee Cheng Hiang (tempat beli dendeng babi aneka rasa yang harganya sekitar 12-15 yuan per 100 gram). Karena dah kelaperan , jadinya ngemil produknya Bee Cheng Hiang itu sama ngeluarin segala jenis makanan yang kebetulan ada di dalam tas, semisal Biskuat dan keripik2.
Yap, makanan datang. Kita pulang! :D (dan ternyata yang lain ga pada ke WTC,hee..) Stok makanan take-away berlebih satu. Kenapa ya waktu itu? Entah sengaja dilebihin, entah ga sengaja. Tapi ternyata kelebihan itu adalah anugerah untuk seseorang :D
Pas keluar WTC sekitar jam 8, ternyata hujan deras banget. K'Ira, Gegeta, dan Dana ngeliat2 dan nawar2 payung China, yang strukturnya emang lebih tangguh untuk cuaca setempat. Aku, Vina, dan Stella dah males jalan dan nyari bus di tengah hujan. Jadi kami berencana naik Taksi aja. Tapi ternyata oh ternyata.. mo dapat taksi aja susah banget. Taksinya sih banyak, tapi begitu masuk jalur jalan di depan WTC, langsung dirubung sama semut.. eh, sejuta makhluk-makhluk-malang-yang-berniat-pulang-dengan-nyaman. Tiap ada taksi baru, yang disambut penuh gairah, dikejar-kejar, bahkan dihalangi jalannya pake tangan. Begitu pintu bisa dibuka, langsung dinaiki padahal penumpang sebelumnya belum turun. Kalah saing deh sama penduduk lokal yang lebih berpengalaman. Strategi disusun: Aku, Vina, dan Stella berdiri agak berjauhan. Soalnya taksinya ga jelas bakal berenti dimana.
"Credo, Credo! itu.. itu taksi! Kejaaar..!", itu kata2 sakti yang dikeluarkan si Stella dalam mengarahkan perebutan taksi
Di ujung jalan WTC, malah terlihat ada Cewek2 dan cowok2 yang saling memaki dan dorong2an di samping sebuah taksi. Rebutannya jadi ganas, hehehe. Ternyata hujan badai bisa membuat arena rebutan yang cukup seru
Eh, rombongan yang tadinya mau naik bus mulai bergerak. Karena gagal dapat taksi, kami bertiga nyerah dan ikut rombongan bus. Untung cepat dapat busnya. Sampe hotel dan satu2nya penghuni yang tampak cuma Sahat, my roommate.
Istirahat deh.. Demi hari esok yang lebih cerah.. Nauooon.
Eh, boong ding Makan malam dulu, di kamar Jimbong bersama makhluk2 kelaparan lainnya, sambil nonton Opening Ceremony di TV (kok ternyata sama aja ya. Disuruh ga ikut nonton Opening kan supaya istirahat lebih cepat. Kenyataannya.. )
Mandi air hangat.. dan istirahat deh.. Demi hari esok yang lebih cerah.. Nauooon.
No comments:
Post a Comment